Produk Investasi Manakah yang Sesuai Untuk Saya?


Setiap orang yang terlahir di dunia ini tentunya mempunyai karakteristik tersendiri. Semuanya memiliki sifat dan tingkah laku yang unik. Hal ini  tercermin dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk juga  dalam dunia investasi. Yang berpengaruh terhadap investasi adalah bagaimana respon seseorang terhadap resiko, sebab setiap jenis investasi mengandung resiko. Bayangkan saja jika Anda berinvestasi di dunia saham, kemudian dunia finansial mengalami goncangan sehingga investasi merugi 15%. Bagaimana Anda meresponnya? apakah tidak doyan makan, tidak nyenyak tidur, atau menjadi lebih mudah marah sehingga Anda langsung menarik seluruh uang Anda. Atau Anda dapat lebih sabar menunggu hingga dunia finansial kembali pulih dan kembali menguntungkan.

Kepribadian Anda terhadap resiko ini mempengaruhi pemilihan produk investasi. Bagi yang merasa tidak cocok dengan resiko, lebih baik memilih investasi dengan resiko menengah kebawah. Tentunya keuntungannya juga menengah kebawah. Namun bagi Anda yang berani menanggung resiko, dapat memilih jenis investasi yang beresiko yang beresiko tinggi. Berikut ini saya sampaikan jenis-jenis produk investasi, mudah-mudahan berguna untuk rekan netter sekalian.



1. Deposito 
Deposito merupakan produk investasi yang paling dikenal masyarakat. Menurut sebagian besar orang deposito merupakan jenis investasi yang paling “aman”, namun kenyataannya jumlah uang yang dilindungi hanya sampai 100 juta rupiah. Tingkat resiko sebanding dengan hasil yang diharapkan, karena deposito resiko kecil hasilnya pun juga kecil jika dibandingkan dengan produk investasi lainnnya.

2. Obligasi 
Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh salah satu badan, bisa perusahaan pemerintah maupun swasta. Dengan membeli obligasi berarti badan tersebut berutang kepada Anda dengan jangka waktu tertentu dengan tingkat suku bunga tertentu. Obligasi disebut juga investasi “pendapatan tetap” karena pada saat awal perjanjian waktu dan tiingkat suku bunga telah ditetapkan. Biasanya jumlah uang yang dihasilkan nilainya tetap.
Obligasi memiliki beberapa resiko. Resiko terbesarnya adalah jika suatu badan sampai tanggal jatuh tempo pembayaran tidak mampu mengembalikan uang. Untuk menilai kemampuan suatu badan membayar hutang obligasinya, ada suatu badan yang memberikan rating terhadap surat-surat obligasi yang beredar. Rating yang pali baik “AAA” biasanya diikuti dengan tingkat suku bunga yang kecil. Sedangkan rating yang jelek diatas “CCC” biasanya diikuti dengan tingkat suku bunga yang lebih besar, namun memiliki resiko yang lebih besar pula terhadap gagalnya pembayaran pokok hutang pada saat jatuh tempo.

3. Saham
Saham adalah keikutsertaan seseorang dalam kepemilikan modal suatu badan usaha. Biasanya perusahaan yang sudah besar membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk turut memiliki sahamnya (perusahaan yang sudah go public). Saham mereka diperdagangkan di bursa efek. Saat ini ada dua bursa efek di Indonesia yaitu, bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
Dengan memiliki saham, Anda dapat mengambil keuntungan dengan dua cara yaitu:
  • Capital gain, yaitu Selisih harga jual dari saham yang Anda miliki. Misalnya Anda membeli saham dengan harga Rp.500,- per lembar saham. Kemudian menjualnya dengan harga Rp.550,- Berarti Anda mendapatkan capital gain Rp.50,- per lembar saham.
  • Deviden, biasanya setiap tahun perusahaan membagikan keuntungannya kepada pemilik saham

Produk invetasi saham memberikan return yang sangat tinggi. Namun, disisi lain resikonya juga tinggi, terutama bagi yang tidak memilki pengetahuan serta informasi terkini di dunia saham.

4. Reksa Dana
Ingin berinvestasi di bidang obligasi dan saham, namun:
  • Tidak punya pengetahuan yang cukup di bidang obligasi/saham.
  • Tidak punya waktu
  • Tidak tahu caranya
  • Tidak punya modal besar

Reksa dana adalah solusinya. Reksa dana adalah kumpulan dana dari masyarakat yang diolah oleh mana  manajer investasi (MI) untuk diinvestasikan di bidang tertentu. Bidang investasinya sudah disebutkan terlebih dahulu dalam prospektus yang diterbitkan oleh MI. Karena dananya merupakan kumpulan dana dari banyak orang, maka Anda tidak memerlukan modal yang besar untuk berinvestasi
Dengan membeli reksa dana, berarti Anda membayar manajer investasi untuk memainkan uang Anda dibidang yang Anda inginkan. Anda cukup memantau hasilnya melalui NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang diumumkan MI setiap sore. Biasanya ongkos yang diminta MI sebesar 2% dari jumlah uang yang Anda investasikan.
Resiko dari reksa dana tergantung di bidang apa investasi Anda. Untuk investasi saham resikonya tinggi, namun hasilnya juga tinggi. Sementara investasi pendapatan tetap (obligasi) resikonya tingat menengah. Untuk resiko yang aman Anda dapat mengikuti reksada pasar uang. Satu lagi kelebihan reksa dana adalah produk investasi ini bukan objek pajak. Jadi jika mendapatkan keuntungan dari reksa dana tidak dikenakan pajak.

5. Asuransi
Berbeda dengan produk investasi lainnya, asuransi tidak memiliki tingkat suku bunga. Asuransi hanya akan memerikan sejumlah uang jika Anda mengalami musibah. jenis musibah yang dilndungi pun hanya terbatas sesuai perjanjian kontrak awal.
Bagi Anda yang telah berkeluarga tentunya ada suatu kekhawatiran, kalo misalnya Anda kehilangan pekerjaan, atau terjadi musibah. Bagaimana dengan keluarga yang ditinggalkan? Bagaimana dengan anak-anak saya mereka mau makan darimana? Nah, untuk melindungi keluarga dari resiko finansial seperti ini maka diperlukan asuransi. Misalnya saat Ayah meninggal, pihak asuransi akan membayar sejumlah uang untuk keluarga yang ditinggalkan, uang inilah yang dapat dimanfaatkan keluarga untuk memenuhi keperluannya sehari-hari, sampai keluraga bisa mandiri.

6. Unit Linked
Unit Linked adalah produk gabungan antara reksa dana dengan asuransi. Sangat berguna bagi Anda yang tidak punya  waktu  atau tidak mau pusing mempelajari produk-produk  investasi . Anda cukup mempercayakan kebutuhan investasi dan asuransi Anda pada pihak penjual produk (biasanya perusahaan asuransi). Biasanya pihak penjual memberikan ilustrasi erapa yang harus Anda ayar secara bulanan dan jumlah uang hasil investasi Anda pada tahun-tahun berikutnya.
Kelemahan unit linked adalah Anda membayar harus lebih mahal untuk  biaya investasi , namun  hasilnya  tidak setinggi jika Anda investasi langsung melalui reksa dana.

7. Emas
Emas merupakan produk investasi tradisional. Biasanya harga emas cenderung naik, dan cenderung naik di atas inflasi. Emas merupakan alat investasi yang aman.  Investasi emas  dapat dilakukan  dalam  bentuk perhiasan  maupun  emas  batangan.
Kelemahan dari investasi emas adalah, Anda harus menjaga fisiknya dengan Aman. Biasanya hal ini bisa dibantu dengan cara menyewa lemari penyimpanan barang berharga di bank.
Bagi yang ingin membeli emas batangan, usahakan membeli emas yang bersertifikat Aneka Tambang (ANTAM).

8. Properti
Semakin lama jumlah penduduk semakin bertamah, sementara jumlah tanah tetap. Oleh karena itu inilai tanah dan properti selalu naik.  Kenaikan harga properti tergantung tempatnya strategis atau tidak, dengan perkembangan suatu daerah.
Untuk menambah keuntungan Anda di bidang properti, Anda dapat menyewakannya. Lumayan kan sambil menunggu harga naik Anda akan mendapatkan pendapatan sewa.
Kelemahan dari properti adalah likuiditasnya sangat rendah. Untuk keseluruhan proses penjualan rumah diperlukan kurang lebih 3 bulan. Jumlah pembelinya pun tidak banyak. Jadi jika Anda menginvestasikan terlalu banyak uang di bidang properti, Anda beresiko kekurangan uang kas pada masa-masa darurat.
Share

0 komentar:

Posting Komentar