Tiga Cara Efektif untuk Melunasi Hutang Kartu Kredit

Sekarang ini memang tidak dapat dipungkiri lagi kartu kredit telah menjadi alat pembayaran yang sering digunakan di masyarakat. Selain lebih efektif kartu kredit juga sangat bermanfaat jika ada kebutuhan mendesak. Misalnya tiba-tiba dapat kabar harus segera pulang kampung untuk menjenguk orang tua yang berada diluar kota. Sementara dana cadangan tidak cukup mencukupi. Sebenarnya tidak ada masalah dalam penggunaan kartu kredit, yang jadi masalah adalah jika pemakaian kartu kredit lebih banyak digunakan untuk meng-upgrade gaya hidup.
Sekarang, Apakah Anda termasuk satu diantara sekian banyak orang yang mempunyai masalah kartu kredit? untuk mengetahuinya apakah Anda sering mengalami hal-hal berikut ini:
  • Saldo hutang kartu kredit Anda sudah mendekati batas
  • Dana yang seharusnya untuk keperluan yang lain, terpaksa anda korbankan demi membayar cicilan kartu kredit
  • Anda sering terlambat membayar tagihan kartu kredit
  • Anda telah di telepon oleh bank penerbit atau didatangi debt collector yang meminta Anda segera membayar tagihan
  • Jika Anda kehilangan pekerjaan (di-PHK), maka Anda tidak dapat melunasi hutang kartu kredit.
Jika salah satu dari kondisi diatas mirip dengan yang Anda alami sekarang. Bisa jadi Anda mengalami masalah yang serius dengan hutang kartu kredit. Jadi sebaiknya Anda meluangkan waktu sejenak untuk mencermati Tiga Cara Efektif untuk Melunasi Hutang Kartu Kredit



1. Bayar, Bayar dan bayar
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah bayar lunas semua saldo hutang kartu kredit. Karena perlu Anda ketahui bunga kartu kredit dihitung bukan berdasarkan sisa tagihan terakhir, melainkan dihitung dari total tagihan awal. Masalahnya bagaimana jika tidak mampu melunasi sekaligus? Jika masalah ini yang Anda alami, catat semua hutang kredit Anda ke kolom berikut ini, contoh:

Catatan diatas perlunya untuk menentukan skala prioritas kartu kredit mana yang harus lebih dulu dilunasi. Jika Anda tidak mampu melunasi sekaligus, suka atau tidak suka Anda harus menyisihkan minimal 30% dari penghasilan untuk mengangsur hutang kartu kredit. Misalnya gaji Anda sebulan Rp. 2,5 juta berarti Anda harus mengalokasikan Rp. 750 ribu sebulan. Pertama bayar semua hutang kartu kredit Anda secara minimal dalam contoh diatas berarti dana Anda sudah terpakai Rp. 391 rbu. Lalu sisanya Rp. 359 rbu digunakan untuk membayar hutang kartu kredit yang bunganya paling besar. Ini dikarenakan suku bunga adalah biaya yang Anda harus bayar. Untuk bulan selanjutnya tetap harus konsisten disisihkan 30% dari gaji untuk membayar hutang kartu kredit, bayar minimal semua, lalu sisanya untuk kartu kredit yang bunganya paling besar. Kalo masih ada sisa digunakan untuk membayar kartu kredit yang bunganya terbesar kedua.
Sebagai alternatif jika Anda ingin segera melunasi hutang kartu kredit. Anda dapat menjual sebagian aset. Mungkin sepeda motor Anda diganti dengan yang lebih murah, atau hp Anda diganti yang lebih murah. Bahkan kalo perlu rumah Anda harus Anda ganti yang lebih kecil, jika sudah Anda sudah selangit. Sisanya digunakan untuk membayar hutang kartu kredit. Kenapa begitu karena tagihan kartu kredit akan berbunga, bunganya berbunga lagi.

2. Gali Lubang Tutup Lubang
Bayar hutang lama dengan hutang yang baru. Hah...apa gak salah sarannya ini. Jadi tujuan "gali lubang tutup lubang" adalah untuk meringankan beban hutang Anda. Strategi ini tidak membuat hutang Anda berkurang bayank, tetapi untuk meringankan Beban bunga yang harus Anda bayar. Tentunya strategi ini dapat juga digunakan untuk melunasi hutang-hutang yang lain. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar gali lubang tutup lubang efektif
  • Jumlah pinjaman yang baru tidak boleh melebihi saldo hutang Anda yang lama.
  • Suku bunga dari pinjaman yang baru harus lebih kecil dari pinjaman lama. 
Pada saat ini ada beberapa bank yang menawarkan jasa pemindahan saldo hutang dengan suku bunga yang lebih kecil. Anda dapat memindahkan saldo hutang di bank tersebut, dan untuk selanjutnya Anda cukup membayar tagihan dengan suku bunga yang lebih rendah dibanding dengan kartu kredit yang lama. Gimana lumayan kan...dapat pemotongan suku bunga.
Sebagai alternatif lain, Anda dapat juga berkredit dengan jaminan BPKB, sertifikat atau SK selama memenuhi dua syarat diatas tentunya tidak masalah.
Tapi harus diingat solusi gali lubang tutup lubang ini hanya solusi sementara, dimana tujuan Anda untuk meringankan beban hutang kartu kredit. Walau bagaimanapun Anda tetap harus melunasi hutang Anda. Dan yang perlu diperhatikan jangan langsung percaya dengan bunga yang lebih rendah.Baca baik-baik dan teliti penawaran dari bank tersebut.

3. Bayar Setiap Tagihan dengan Lunas dan Atur Pemakaian Kartu Kredit Anda.
Anda harus memulai hidup disiplin. Setiap tagihan datang jika Anda mampu untuk melunasi, langsung saja bayar lunas. Jika Anda menunda-nunda bunga hutang kartu kredit dapat membunuh Anda pelan-pelan.
Ingat, kartu kredit hanyalah sebuah cara berhutang di Bank selama 25-30 hari. Jadi sebaiknya Anda mulailah menggunakan kartu kredit dengan bijaksana. Selama Anda mampu untuk melunasi tagihannya, bagus. Tapi kalo Anda rasa tidak mampu sebaiknya jangan digunakan dulu.
O...ya satu hal lagi. Mungkin sebaiknya jangan "gunting" semua kartu kredit Anda, sisakan satu dengan suku bunga yang paling rendah boleh. Sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu diperlukan.

Artikel ini disadur dari Tulisan Safir Senduk di Tabloid Nova dengan beberapa editan tanpa mengurangi makna secara keseluruhan. So, mudah-mudahan bermanfaat untuk rekan-rekan netter. Jangan lupa untuk meninggalkan komentar dan disharing ya.

 

Share

Produk Investasi Manakah yang Sesuai Untuk Saya?


Setiap orang yang terlahir di dunia ini tentunya mempunyai karakteristik tersendiri. Semuanya memiliki sifat dan tingkah laku yang unik. Hal ini  tercermin dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk juga  dalam dunia investasi. Yang berpengaruh terhadap investasi adalah bagaimana respon seseorang terhadap resiko, sebab setiap jenis investasi mengandung resiko. Bayangkan saja jika Anda berinvestasi di dunia saham, kemudian dunia finansial mengalami goncangan sehingga investasi merugi 15%. Bagaimana Anda meresponnya? apakah tidak doyan makan, tidak nyenyak tidur, atau menjadi lebih mudah marah sehingga Anda langsung menarik seluruh uang Anda. Atau Anda dapat lebih sabar menunggu hingga dunia finansial kembali pulih dan kembali menguntungkan.

Kepribadian Anda terhadap resiko ini mempengaruhi pemilihan produk investasi. Bagi yang merasa tidak cocok dengan resiko, lebih baik memilih investasi dengan resiko menengah kebawah. Tentunya keuntungannya juga menengah kebawah. Namun bagi Anda yang berani menanggung resiko, dapat memilih jenis investasi yang beresiko yang beresiko tinggi. Berikut ini saya sampaikan jenis-jenis produk investasi, mudah-mudahan berguna untuk rekan netter sekalian.



1. Deposito 
Deposito merupakan produk investasi yang paling dikenal masyarakat. Menurut sebagian besar orang deposito merupakan jenis investasi yang paling “aman”, namun kenyataannya jumlah uang yang dilindungi hanya sampai 100 juta rupiah. Tingkat resiko sebanding dengan hasil yang diharapkan, karena deposito resiko kecil hasilnya pun juga kecil jika dibandingkan dengan produk investasi lainnnya.

2. Obligasi 
Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh salah satu badan, bisa perusahaan pemerintah maupun swasta. Dengan membeli obligasi berarti badan tersebut berutang kepada Anda dengan jangka waktu tertentu dengan tingkat suku bunga tertentu. Obligasi disebut juga investasi “pendapatan tetap” karena pada saat awal perjanjian waktu dan tiingkat suku bunga telah ditetapkan. Biasanya jumlah uang yang dihasilkan nilainya tetap.
Obligasi memiliki beberapa resiko. Resiko terbesarnya adalah jika suatu badan sampai tanggal jatuh tempo pembayaran tidak mampu mengembalikan uang. Untuk menilai kemampuan suatu badan membayar hutang obligasinya, ada suatu badan yang memberikan rating terhadap surat-surat obligasi yang beredar. Rating yang pali baik “AAA” biasanya diikuti dengan tingkat suku bunga yang kecil. Sedangkan rating yang jelek diatas “CCC” biasanya diikuti dengan tingkat suku bunga yang lebih besar, namun memiliki resiko yang lebih besar pula terhadap gagalnya pembayaran pokok hutang pada saat jatuh tempo.

3. Saham
Saham adalah keikutsertaan seseorang dalam kepemilikan modal suatu badan usaha. Biasanya perusahaan yang sudah besar membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk turut memiliki sahamnya (perusahaan yang sudah go public). Saham mereka diperdagangkan di bursa efek. Saat ini ada dua bursa efek di Indonesia yaitu, bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
Dengan memiliki saham, Anda dapat mengambil keuntungan dengan dua cara yaitu:
  • Capital gain, yaitu Selisih harga jual dari saham yang Anda miliki. Misalnya Anda membeli saham dengan harga Rp.500,- per lembar saham. Kemudian menjualnya dengan harga Rp.550,- Berarti Anda mendapatkan capital gain Rp.50,- per lembar saham.
  • Deviden, biasanya setiap tahun perusahaan membagikan keuntungannya kepada pemilik saham

Produk invetasi saham memberikan return yang sangat tinggi. Namun, disisi lain resikonya juga tinggi, terutama bagi yang tidak memilki pengetahuan serta informasi terkini di dunia saham.

4. Reksa Dana
Ingin berinvestasi di bidang obligasi dan saham, namun:
  • Tidak punya pengetahuan yang cukup di bidang obligasi/saham.
  • Tidak punya waktu
  • Tidak tahu caranya
  • Tidak punya modal besar

Reksa dana adalah solusinya. Reksa dana adalah kumpulan dana dari masyarakat yang diolah oleh mana  manajer investasi (MI) untuk diinvestasikan di bidang tertentu. Bidang investasinya sudah disebutkan terlebih dahulu dalam prospektus yang diterbitkan oleh MI. Karena dananya merupakan kumpulan dana dari banyak orang, maka Anda tidak memerlukan modal yang besar untuk berinvestasi
Dengan membeli reksa dana, berarti Anda membayar manajer investasi untuk memainkan uang Anda dibidang yang Anda inginkan. Anda cukup memantau hasilnya melalui NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang diumumkan MI setiap sore. Biasanya ongkos yang diminta MI sebesar 2% dari jumlah uang yang Anda investasikan.
Resiko dari reksa dana tergantung di bidang apa investasi Anda. Untuk investasi saham resikonya tinggi, namun hasilnya juga tinggi. Sementara investasi pendapatan tetap (obligasi) resikonya tingat menengah. Untuk resiko yang aman Anda dapat mengikuti reksada pasar uang. Satu lagi kelebihan reksa dana adalah produk investasi ini bukan objek pajak. Jadi jika mendapatkan keuntungan dari reksa dana tidak dikenakan pajak.

5. Asuransi
Berbeda dengan produk investasi lainnya, asuransi tidak memiliki tingkat suku bunga. Asuransi hanya akan memerikan sejumlah uang jika Anda mengalami musibah. jenis musibah yang dilndungi pun hanya terbatas sesuai perjanjian kontrak awal.
Bagi Anda yang telah berkeluarga tentunya ada suatu kekhawatiran, kalo misalnya Anda kehilangan pekerjaan, atau terjadi musibah. Bagaimana dengan keluarga yang ditinggalkan? Bagaimana dengan anak-anak saya mereka mau makan darimana? Nah, untuk melindungi keluarga dari resiko finansial seperti ini maka diperlukan asuransi. Misalnya saat Ayah meninggal, pihak asuransi akan membayar sejumlah uang untuk keluarga yang ditinggalkan, uang inilah yang dapat dimanfaatkan keluarga untuk memenuhi keperluannya sehari-hari, sampai keluraga bisa mandiri.

6. Unit Linked
Unit Linked adalah produk gabungan antara reksa dana dengan asuransi. Sangat berguna bagi Anda yang tidak punya  waktu  atau tidak mau pusing mempelajari produk-produk  investasi . Anda cukup mempercayakan kebutuhan investasi dan asuransi Anda pada pihak penjual produk (biasanya perusahaan asuransi). Biasanya pihak penjual memberikan ilustrasi erapa yang harus Anda ayar secara bulanan dan jumlah uang hasil investasi Anda pada tahun-tahun berikutnya.
Kelemahan unit linked adalah Anda membayar harus lebih mahal untuk  biaya investasi , namun  hasilnya  tidak setinggi jika Anda investasi langsung melalui reksa dana.

7. Emas
Emas merupakan produk investasi tradisional. Biasanya harga emas cenderung naik, dan cenderung naik di atas inflasi. Emas merupakan alat investasi yang aman.  Investasi emas  dapat dilakukan  dalam  bentuk perhiasan  maupun  emas  batangan.
Kelemahan dari investasi emas adalah, Anda harus menjaga fisiknya dengan Aman. Biasanya hal ini bisa dibantu dengan cara menyewa lemari penyimpanan barang berharga di bank.
Bagi yang ingin membeli emas batangan, usahakan membeli emas yang bersertifikat Aneka Tambang (ANTAM).

8. Properti
Semakin lama jumlah penduduk semakin bertamah, sementara jumlah tanah tetap. Oleh karena itu inilai tanah dan properti selalu naik.  Kenaikan harga properti tergantung tempatnya strategis atau tidak, dengan perkembangan suatu daerah.
Untuk menambah keuntungan Anda di bidang properti, Anda dapat menyewakannya. Lumayan kan sambil menunggu harga naik Anda akan mendapatkan pendapatan sewa.
Kelemahan dari properti adalah likuiditasnya sangat rendah. Untuk keseluruhan proses penjualan rumah diperlukan kurang lebih 3 bulan. Jumlah pembelinya pun tidak banyak. Jadi jika Anda menginvestasikan terlalu banyak uang di bidang properti, Anda beresiko kekurangan uang kas pada masa-masa darurat.
Share

Tetapkan Tujuan Keuangan Anda, sekarang juga!

Coba perhatikan gambar disamping dengan seksama!
Misalnya sekarang posisi Anda sebagai backpacker (sudut kiri atas). Berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk mengantar anak-anak pulang sampai rumahnya...

Kuncinya, jika Anda ingin cepat sampai tujuan mulailah dari akhir. Seperti dalam buku “7 Habits of Highly Efective People”, yang ditulis oleh Steven R. Covey. Dibukunya itu beliau menyebutkan bahwa salah satu kebiasaan orang efektif adalah “memulai dari akhir”. Kebiasaan ini juga kita terapkan dalam merencanakan keuangan kita. Sejak tahap pertama Anda sudah harus menentukan, “Apa sih tujuan terakhir yang Anda inginkan dari uang yang Anda miliki.
Mengapa harus ada tujuan sih? Apa gak lebih enak biarkan mengalir saja mengikuti arus. Analoginya seperti ini, misalnya Anda berencana memesan tiket pesawat. Tetapi setelah Anda sampai travelnya Anda bilang begini, “Mbak, tolong carikan saya tiket pesawat yang paling murah!” Udah Cuma gitu doang….Pasti Mbaknya bakalan pusing, “Ini orang belum pernah naik pesawat kali ya?”hehehe…Lain ceritanya jika Anda bilang seperti ini, “Mbak, tolong carikan tiket pesawat lionair tanggal 15 April dari Palu tujuan Jakarta, yang penerbangan siang ya masalahnya kalo pagi males bangun!” Pasti Mbak Mimin bilang, “ Oke Pak!”  Tanpa tujuan yang jelas, saya berani jamin Anda tidak bakalan dapat tiket pesawat.  Begitu juga dalam mengelola keuangan Anda, tanpa tujuan yang jelas uang Anda hanya akan menguap percuma.
Apa saja sih tujuan keuangan itu? Berikut ini beberapa contoh tujuan keuangan untuk jangka panjan:
  1. Ingin naik haji/umroh
  2. Ingin mempersiapkan dana pension, dengan gaya hidup sesuai keinginan kita 
  3. Ingin menikah (untuk yang ini kalo bisa jangan terlalu lama waktunya)
  4. Ingin mempersiapkan dana untuk pendidikan anak
  5. Ingin memberikan warisan untuk anak.
Selain jangka panjang ada juga tujuan keuangan jangka pendek, misalnya: ingin membeli mobil, ingin membangun/membeli rumah atau ingin merencanakan liburan akhir tahun.
Dalam menentukan tujuan keuangan yang terpenting Anda harus SMART yaitu Spesifik, Measurable, Achievable, Realistik dan Time-Frame. 
  1. Spesifik artinya kita dapat membayangkan tujuan kita secara detil. Misalnya Anda ingin merencanakan pendidikan Anak, Anda harus dapat memperkirakan kira-kira mau kuliah di universitas mana, fakultas apa. Atau Anda merencanakan membangun rumah, Anda harus dapat memperkirakan mau bangun rumah dimana, tipe apa, berapa lantai, modelnya bagaimana. 
  2. Measurable artinya dapat diukur, dalam hal ini tentunya alat ukurnya uang. Misalnya Anda ingin naik haji/umroh sekeluarga, Anda harus dapat memperkirakan berapa ya... dana yang harus saya siapkan. 
  3. Achievable artinya dapat kita capai. Dalam membuat tujuan harusnya disesuaikan dengan kemampuan kita. Gaji lima juta perbulan pengen punya mobil Ferrari….mimpi!!! 
  4. Realistik artinya tujuan kita harus masuk akal. Bukan cuma khayalan aja, harus dapat diwujudkan dalam dunia nyata.
  5. Time Frame artinya jangka waktunya harus jelas. Misalnya Anda merencanakan pendidikan Anak, Anda harus memperkirakan usia sekian nanti anak Anda mulai masuk kuliah kedokteran. Biaya masuknya sekian juta, wah berarti mulai sekarang saya harus menyisikan sekian persen dari gaji saya rutin tiap bulan untuk pendidikan anak.
Langkah selanjutnya tuliskan semua tujuan Anda dikertas, kemudian baca dengan teliti kira-kira masih ada tujuan yang belum tertulis atau tidak. Dan berilah nomor di masing-masing tujuan. Nomor ini tujuannya untuk menentukan prioritas. Tujuan mana yang harus saya dahulukan, serta tujuan mana yang kiranya masih bisa ditunda sementara. Karena keterbatasan penghasilan, bisa jadi dalam waktu yang bersamaan keuangan Anda hanya cukup untuk satu tujuan dulu. Kata temen saya Septi, “Orang berjalan itu selangkah demi selangkah, kalo kedua kaki maju bersamaan entar malah jatuh”. Setelah tujuan satu tercapai, target Anda berikutnya ke tujuan yang kedua begitu seterusnya.
Dan yang paling penting disini jika mau tujuan Anda tercapai, Anda harus tetap istiqomah di jalan yang benar. Jangan cuma anget-anget tai ayam... 

Jika Anda merasa artikel berguna, silahkan share di facebook
Share

Solusi untuk Problem Keuangan

Untuk mengendalikan sumber daya pribadi dan keluarga dapat menjadi tantangan khusus. Kredit atau berutang memang kelihatan solusi yang paling mudah untuk mengatasi masalah keuangan dengan cepat. Anda bisa menggunakan utang sebagai aset, namun jika tidak berhati-hati dapat mengakibatkan akibat yang menyakitkan.

Bagi beberapa orang lainnya, mereka selalu berupaya mencari pendapatan yang lebih besar untuk mengatasi masalah keuangan. Para pakar keuangan mengatakan bahwa untuk mengatasi problem keuangan berkaitan dengan kesadaran akan dari mana sumber uang dan pengeluarannya serta kesediaan untuk membuat keputusan yang terinformasi. Karena itu, solusi untuk mengatasi masalah keuangan adalah membuat anggaran.



Menyusun Anggaran
Membuat anggaran tidaklah sulit dipelajari. Salah satunya adalah membuat daftar pendapatan dan daftar pengeluaran. Kemudian menjaga agar pengeluaran tidak melebihi penghasilan, seperti kata pepatah besar pasak daripada tiang. Dengan membuat anggaran akan membuat hidup Anda lebih menyenangkan dan mendatangkan kepuasan. Apa saja yang bisa Anda masukkan dalam anggaran?
•    Pendapatan
Yang pertama perlu Anda buat adalah daftar pendapatan. Umumnya yang akan masuk ke daftar ini adalah gaji, bunga dari rekening tabungan, bunga deposito, dan seterusnya. Catatlah hanya pendapatan rutin yang pasti Anda dapatkan setiap bulannya.

Hindari memasukkan pendapatan tidak pasti atau tidak rutin dalam anggaran Anda. Beberapa pendapatan tidak pasti antara lain upah lembur, bonus, hadiah, komisi, bahkan THR sekalipun. Para konsultan finansial memperingatkan bahwa membuat perencanaan berdasarkan sumber pendapatan yang tidak pasti dapat membuat Anda terlilit utang. Namun, jika Anda sewaktu-waktu mendapat pendapatan tidak pasti, misalnya uang lembur atau bonus, maka Anda dapat memilih menggunakan uang tersebut misalnya untuk mentraktir diri sendiri dan keluarga Anda, wisata, atau memberi sumbangan.
•    Pengeluaran
Menyusun daftar pengeluaran tidak semudah membuat daftar pendapatan. Bisa jadi Anda berupaya mencatat setiap pengeluaran untuk melihat pemborosan keuangan yang terjadi. Namun, sebaiknya Anda bisa membuat daftar pengeluaran bulanan jika Anda mengetahui kebiasaan belanja Anda. Beberapa hal penting yang harus ada di daftar pengeluaran seperti kebutuhan pokok. Ini mencakup makanan, rumah, dan pakaian.

Jangan lupa memasukkan pengeluaran rutin secara periodik seperti pengeluaran per tiga bulanan, per tengahan tahunan, tahunan dan pengeluaran periodik lain. Contohnya untuk pembayaran asuransi rumah, pajak kendaraan, ataupun pajak penghasilan. Namun, untuk memasukkannya ke dalam daftar bulanan, Anda perlu membagi jumlah tersebut dengan jumlah bulan yang cocok.

Lalu untuk setiap pengeluaran, Anda buat pembobotan atau skala prioritas. Jika Anda mendapati jumlah pengeluaran Anda lebih besar atau sama dengan pendapatan, maka Anda dapat menyingkirkan atau menunda beberapa pengeluaran yang telah Anda daftarkan. Akan sangat membantu jika Anda membagi setiap pengeluaran dengan pembobotan sebagai kebutuhan mutlak, kebutuhan yang diragukan, atau hanya berupa kemewahan yang ingin dimiliki. Cara ini akan sangat membantu, jika sewaktu-waktu pendapatan Anda berkurang karena perubahan situasi. Anda dengan cepat dapat menyingkirkan beberapa kebutuhan yang masih meragukan atau berupa kemewahan saja.
•    Tabungan
Namun, salah satu yang paling penting dalam daftar pengeluaran yaitu tabungan. Meskipun banyak orang mungkin tidak menganggap menabung sebagai pengeluaran, adalah bijaksana bila Anda menganggarkan sebagian penghasilan bulanan Anda untuk keadaan darurat atau tujuan khusus. Setidaknya, Anda harus menyisihkan 5 persen dari penghasilan Anda yang telah dipotong pajak untuk menabung. Jika tidak, Anda harus membuat langkah-langkah yang keras. Singkirkan pemanfaatan kredit, atur kembali gaya hidup Anda, dan pertimbangkan kebutuhan pokok Anda. Upayakan memasukkan tabungan dalam anggaran bulanan Anda.
Keberhasilan Anda dalam menjalankan anggaran Anda sebagian besar bergantung kepada seberapa realistis anggaran tersebut. Gagasannya adalah agar daftar tersebut mencerminkan kepribadian dan pilihan Anda namun tetap realistis. Jika Anda membuat anggaran terlalu kecil sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga dalam waktu satu bulan, maka dipastikan semua yang telah Anda susun tidak akan berjalan.

Utang
Banyak orang berpikir bahwa pinjaman berupa utang bisa menjadi solusi keuangan. Namun, utang yang tidak terkendali dapat menggagalkan upaya Anda untuk hidup sesuai dengan pendapatan Anda.
Jenis utang tertentu memang bisa menjadi aset. Misalnya utang jangka panjang untuk pembelian aset seperti rumah yang nilainya terus meningkat dapat bermanfaat. Sebaliknya, utang kartu kredit yang digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari dapat menjadi malapetaka. Peganglah prinsip untuk jangan sampai membayar satu rupiah pun beban biaya atau bunga kartu kredit. Memang kartu kredit dapat memudahkan hidup Anda, namun selalu berhati-hati saat menggunakannya.
Jika Anda memiliki kartu kredit, lunasi segera tagihan kartu kredit Anda sebelum timbul bunga. Para pakar finansial menganjurkan untuk melunasi utang-utang kartu kredit walaupun itu berarti Anda harus mengorbankan tabungan Anda. Coba pikirkan secara logis, bahwa sungguh tidak masuk akal untuk berutang dengan suku bunga tinggi sambil memelihara tabungan dengan suku bunga rendah. Ini sama saja dengan pemborosan. Berhati-hatilah terhadap beban tagihan bunga kartu kredit!

Menjaga Kondisi Keuangan tetap Aman
Membuat anggaran dan terbebas dari utang perlu Anda lakukan secara serius. Setelah Anda terbebas dari utang kartu kredit maupun utang jangka pendek lainnya yang bukan bersifat investasi, maka Anda bisa mulai mencoba beberapa langkah praktis berikut ini:
•    Cadangan Uang
Selalu sediakan cadangan keuangan setidaknya sebanyak enam bulan penghasilan. Cadangan ini bisa berupa tabungan ataupun investasi lain yang mudah diuangkan jika dibutuhkan segera. Jika terjadi perubahan situasi, misalnya Anda dipecat, maka Anda akan memiliki keuangan yang cukup selama setidaknya enam bulan seraya Anda melamar pekerjaan baru. Sebaliknya, jika Anda mendapat kenaikan gaji, tabunglah setengah dari kenaikan gaji tersebut.
•    Besar Utang
Jika Anda ingin berutang untuk investasi, maka cobalah hitung dengan cermat jumlah cicilannya. Cicilan utang tidak boleh melebihi 30 persen dari gaji suami. Jika Anda adalah pasangan yang bekerja penuh, cukup hitung cicilan utang dari penghasilan suami saja. Lalu masukkan ke anggaran yang telah Anda buat untuk dievaluasi apakah masih masuk akal untuk berutang atau kredit.

Anda dapat mengurangi biaya pinjaman secara mencolok dengan membayar uang muka yang tinggi. Tetapi Anda harus menabung untuk itu jauh di muka dengan memasukkannya dalam anggaran keluarga Anda. Biaya awalnya yang rendah dapat berarti beban biaya kredit yang lebih rendah.
•    Komunikasi Keluarga
Faktor sukses lainnya dalam menjalankan perencanaan keuangan adalah komunikasi yang baik antara anggota-anggota keluarga.
Menyusun anggaran dan melaksanakannya mungkin satu-satunya sarana yang dapat membantu Anda untuk mengatasi masalah keuangan. Hindari utang, dan jika Anda sudah memiliki utang kartu kredit, segera lunasi. Selalu menyisihkan dana Anda untuk ditabung dan diinvestasikan. Dengan demikian, Anda sudah bisa berhasil mengatasi problem keuangan Anda.

Share

Cara Mudah Mengatur Keuangan Pribadi

Uang adalah segalanya, mungkin pepatah itulah yang sering kita dengar meskipun tidak semuanya dapat dibeli dengan uang.. Kalo saya pribadi mengibaratkan uang seperti pedang, jika kita dapat mengaturnya hidup terasa nikmat, tetapi jika kita tidak mampu mengaturnya hidup kita akan diperbudak oleh uang. Bahkan tidak jarang keluarga jadi korban jika terlalu disibukan dengan mengumpulkan uang dan uang lagi.

Apanya yang mau diatur jika penghasilan memang pas-pasan? Ini pengalaman pribadi saya, waktu masih kuliah hanya mengandalkan subsidi dari orang tua buktinya cukup. Setelah dapat kerja dan dapat penghasilan sendiri buktinya habis juga. Bahkan saya pernah ketemu dengan pegawai honorer dikantor camat setelah ngobrol cukup lama. Aku malu sendiri, dengan gaji yang hanya 500rbu perbulan itupun diterima per tiga bulan dia dapat mencukupi anak istrinya dan dapat membeli sepetak kebun sawit. Disini dapat diambil pelajaran bahwa sebenarnya bukan berapa penghasilan kita, tetapi berapa yang dapat kita sisihkan setiap bulan. Karena fakta membuktikan pengeluaran berbanding lurus dengan penghasilan kita. Artinya jika gaji naik sadar atau gak "kebutuhan" juga bertambah.

Disini dituntut kecerdasan kita untuk mengatur keuangan pribadi agar jangan sampai besar pasak daripada tiang, jangan pula terlalu pelit untuk diri sendiri. Berikut ini cara mudah untuk mengatur keuangan pribadi.



1. Tetapkan Tujuan Finansial Anda
Anda ingin membeli tiket pesawat, tetapi Anda tidak tahu tujuannya kemana, kapan waktunya, mau naik pesawat apa. Mustahil Anda dapat membeli tiket pesawat. Tujuan finansial haruslah jelas, kapan batas waktunya, dan bagaimana cara kita meraih tujuan tersebut. Misalnya Tujuan Anda ingin mempersiapkan dana untuk pendidikan buah hati Anda, ingin naik haji bersama istri tercinta, atau ingin menyiapkan dana pensiun. Batas waktunya harus jelas sebagai contoh teman saya, Anaknya sekarang baru berumur tujuh bulan berarti butuh dana pendidikan masih delapan belas tahun. Usianya sekarang 25 tahun, berarti pensiun masih 30 tahun lagi. Untuk cara menyiapkan dana pendidikan buah hatinya, dia ikut tabungan BSM cendikia. Untuk persiapan pensiun dia mulai belajar berinvestasi di Reksadana.

Sekarang sudah banyak bank memberikan layanan tabungan berencana dengan sistem auto debet setiap bulan. Anda dapat memakai layanan ini untuk mempermudah menabung setiap bulan. Yang pasti semakin jauh sebelumnya Anda merencanakan maka semakin kecil dana yang harus Anda sisihkan setiap bulan. Semakin mepet waktunya, bebannya semakin berat.

2. Evaluasi Prioritas Pengeluaran Anda
Kelompokan pengeluaran Anda kedalam empat kelompok:
  • Hak Allah sebagai rasa syukur atas rezeki yang telah dianugrahkan-Nya
  • Hak orang lain
  • Hak masa depan
  • Hak masa kini
Misalnya pengeluaran Anda seperti berikut ini:
Dari daftar arus kas dibawah ini mari kita analisa bersama-sama:

  • Membiarkan dana tersisa diakhir bulan malah membuat kita menjadi lebih boros, karena membiarkan ada dana tanpa perencanaan yang jelas. Walau diniatkan untuk tabungan atau investasi kenyataannya dana ini sulit tersisa. Jadi tipsnya menabung sebaiknya dianggarkan memang diawal.
  • Pos pengeluaran belanja dapur, uang saku, biaya transportasi, listrik/air/telepon, gaji pembantu, iuran lingkungan dan hiburan. Sebenarnya sangat fleksibel jumlahnya. Nominalnya masih bisa dikurangi untuk berhemat, resikonya juga paling kecil dibandingkan pengeluaran lain yang melibatkan pihak ketiga. Untuk pos-pos pengeluaran ini sebaiknya pada prioritas paling akhir, alias menunggu sisa dari pengeluaran lain.
  • Pos untuk zakat/infaq/sedekah jumlahnya sudah pasti minimal 2,5% dari penghasilan. Pos ini sebaiknya ditempatpan pada prioritas pertama sebab sebagai ungkapan syukur kita dan resikonya juga sangat besar jika diabaikan.
  • Cicilan KPR dan Cicilan motor memiliki tingkat resiko yang paling tinggi jika diabaikan. Dampaknya secara finansial (denda, bunga), secara psikologis (ditagih), bahkan bisa berdampak secara hukum jika dituntu. Maka seharusnya pos ini menjadi pengeluaran yang paling prioritas setelah zakat.
  • Pengeluaran untuk masa depan, seperti asuransi dan investasi sebaiknya didahulukan sebelum biaya keperluan sehari-hari. Karena sulit sekali terkumpul jika hanya menunggu sisa.  
Jadi daftar arus kas berdasarkan analisa diatas sebaiknya seperti ini:

3. Jika Anda sudah Berkeluarga Sebaiknya ada Asuransi
Namanya perjalanan hidup tidak ada orang yang tahu. Jadi jika tidak diminta-minta datang musibah Anda tidak terlalu terpuruk. Minimal asuransi jiwa untuk kepala keluarga. Dan pastikan Anda memilih perusahaan asuransi yang profesional dan terpercaya.

4. Mungkin Anda Perlu Penghasilan Tambahan
Jika keuangan Anda rasa terlalu mepet tidak ada salahnya Anda mencoba mencari peluang untuk menghasilkan tambahan penghasilan. Optimalkan segala potensi yang ada. Anda dapat mencoba jualan pulsa untuk rekan-rekan kantor misalnya, atau mencoba belajar bisnis online lebih bagus. Jika ada saudara atau teman yang memiliki potensi usaha tidak ada salahnya Anda ajak kerja sama dengan sistem bagi hasil. Tentunya harus orang yang benar-benar dapat dipercaya. 
    Share